Setiap pekerjaan tentu saja memiliki tanggung jawabnya masing-masing, tak terkecuali pekerjaan konsultan manajemen. Seorang konsultan manajemen bertugas untuk menyelesaikan sebuah masalah besar dan kompleks yang dihadapi oleh kliennya.
Guna merumuskan sebuah solusi yang tepat sasaran, konsultan manajemen akan melakukan rangkaian riset komprehensif agar deliverables yang diajukan kepada klien tepat sasaran. Itulah sebabnya, konsultan manajemen atau yang akrab disebut management consultant diharapkan memiliki wawasan yang luas mengenai bagaimana suatu bisnis dari berbagai industri dapat bekerja.
Wawasan ini akan menjadi bekal bagi seorang konsultan manajemen dalam memecahkan masalah kompleks. Hal ini karena capaian akhir dari konsultasi yang diberikan harus melahirkan solusi dan langkah strategis, melalui proses analisis yang tentunya akan berdampak pada perusahaan klien.
Meski cukup rumit, namun dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang Anda persiapkan sedari dini, tentu saja dapat memudahkan Anda dalam berkecimpung di bidang ini.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai tanggung jawab yang diemban oleh seorang konsultan bisnis. Informasi ini penting untuk diketahui, agar Anda dapat memahami apa saja bentuk tanggung jawab serta prospek dari profesi seorang konsultan bisnis.
1. Mengatur & Melaksanakan Proyek
Salah satu bentuk tanggung jawab seorang konsultan manajemen yaitu melaksanakan proyek sesuai dengan permintaan dan kebutuhan klien. Tentu saja proyek yang akan dijalankan sejalan dengan goals perusahaan.
Goals atau tujuan dari proyek tentunya dirancang sesuai dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound Goals) dengan hasil analisis atau deliverables yang berisi langkah-langkah transformasi digital, strategi ekspansi bisnis, desain organisasi dari suatu business unit, dan lain sebagainya.
2. Berkomunikasi dengan Klien
Tanggung jawab berikutnya pada pekerjaan konsultan manajemen, yaitu berkomunikasi dengan klien. Komunikasi yang dilakukan antara konsultan manajemen dengan kliennya bertujuan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk mengambil sebuah keputusan dan mendapatkan gambaran yang komprehensif terkait objektif dari proyek yang sedang berlangsung.
3. Mengumpulkan Informasi Terkait Bisnis Klien
Seorang konsultan manajemen wajib mengumpulkan informasi terkait perusahaan klien. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melihat kinerja industri tersebut dan bagaimana sepak terjang perusahaan klien. Anda tidak bisa memberikan saran secara sepihak, tanpa melihat perkembangan suatu perusahaan serta industrinya.
Dengan melihat dan mengetahui informasi tersebut, maka Anda dapat merumuskan hipotesis dan memvalidasi hipotesis Anda dengan data-data yang tersedia guna menyampaikan sebuah solusi. Proses ini dapat dilakukan dengan berdiskusi, wawancara, hingga request data tertentu kepada pihak klien.
4. Menganalisis dan Melakukan Interpretasi Data
Tanggung jawab seorang konsultan manajemen berikutnya yaitu menganalisis data yang telah dikumpulkan, untuk membantu mengidentifikasi suatu masalah dan merumuskan solusi. Interpretasi data akan berdampak penting terhadap solusi yang akan diimplementasikan.
Itu sebabnya, pada fase ini seorang konsultan manajemen akan banyak berdiskusi dengan tim internal maupun pihak klien. Pada tahap ini, umumnya seorang konsultan manajemen akan memproses data yang belum terolah (raw data) menggunakan Microsoft Excel, untuk selanjutnya dianalisis menjadi satu kesatuan data yang lebih terorganisir.
5. Merumuskan Rekomendasi Solusi & Mempresentasikan Temuan
Setelah melalui rangkaian proses dan riset komprehensif, lahirlah rekomendasi solusi yang akan diajukan kepada klien. Rekomendasi solusi tersebut akan didiskusikan bersama dengan klien terkait dengan pertimbangan, hingga risiko yang akan dihadapi.
Pekerjaan konsultan bisnis juga memiliki tanggung jawab untuk mempresentasikan temuan saat proyek berjalan. Temuan yang tentunya merupakan suatu hal baru, berupa risiko hingga tantangan yang mungkin akan dihadapi oleh klien ke depannya, akan dipresentasikan kepada klien.
6. Mengembangkan Rencana Bisnis dan Membaca Peluang
Konsultan juga dapat membantu mengembangkan rencana bisnis yang telah dibuat oleh klien. Pengembangan ini tujuannya untuk membantu klien mencapai goals-nya. Dengan membuat rencana bisnis (business plan), maka klien dapat melihat berbagai peluang yang ada dan memanfaatkannya.
Peluang bisnis ini merupakan nilai potensial yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan perusahaan. Setelah mengidentifikasi berbagai peluang yang ada, konsultan manajemen akan menerapkannya kepada klien.
Tujuan menggunakan jasa seorang konsultan manajemen, tentu agar perusahaan bisa lebih berkembang. Melalui solusi terbaik dari tenaga profesional, sehingga perusahaan bisa memiliki rencana bisnis yang memudahkan mereka mencapai tujuannya.
7. Membantu Klien Mengimplementasikan Rencana Bisnis
Setelah melihat peluang usaha dan membuat business plan, tentu saja konsultan akan membantu klien untuk mengimplementasikannya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang dapat berakibat fatal bagi kelangsungan sebuah usaha.
Prospek Karir Konsultan Manajemen (Management Consultant)
Tentu Anda juga perlu mengetahui, prospek karir seorang konsultan manajemen. Berikut ragam level yang tersedia sebagai management consultant di Skha:
1. Associate Consultant
Associate Consultant adalah seorang profesional dengan keahlian di bidang tertentu yang ditandai dengan gelar pendidikan (umumnya setara dengan strata 1). Seringkali, seorang Associate Consultant merupakan lulusan baru yang memiliki sedikit pengalaman kerja, atau tidak memiliki pengalaman kerja sama sekali.
Associate Consultant merupakan tahapan awal bagi mereka yang ingin berkarir sebagai konsultan manajemen bisnis. Anda dapat naik ke posisi yang lebih tinggi setelah setidaknya tiga tahun bekerja di posisi ini.
Selama menjadi Associate Consultant, Anda akan bekerja sama dalam tim untuk merencanakan, mengembangkan, mengumpulkan data, menganalisis, hingga merumuskan rekomendasi proyek. Tentunya seluruh rangkaian kegiatan berada di bawah pengawasan dan persetujuan Senior Associate Consultant.
Tanggung jawab seorang Associate Consultant lebih banyak dalam hal content handling, yaitu bagaimana merumuskan sebuah hasil kerja (deliverable) berupa solusi yang akan diajukan kepada klien. Untuk melakukan hal ini, penting bagi seorang Associate Consultant memiliki kemampuan pengambilan data yang relevan, problem solving, serta kemampuan analisis.
Sebagai fresh graduate, tantangan yang dihadapi seorang Associate Consultant yaitu akan mengalami fase untuk beradaptasi dengan tantangan di dunia kerja, dan spesifik tantangan di dunia konsultan. Untuk menghadapi hal ini, Skha memberikan memberikan waktu bagi para timnya dalam beradaptasi, serta melakukan mentoring untuk meningkatkan kemampuan hard skill serta soft skill para timnya.
Berikut berbagai skill yang harus dimiliki oleh seorang Associate Consultant:
- Keterampilan Komunikasi
Seorang Associate Consultant harus memiliki kemampuan komunikasi, baik verbal maupun tulisan agar terjalin komunikasi yang jelas dan tepat antara anggota tim, klien, dan pihak ketiga yang terlibat.
- Kemampuan Interpersonal
Kemampuan interpersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi dan membangun hubungan dengan orang lain. Dengan kemampuan interpersonal yang baik, seorang Associate Consultant dapat secara efektif berinteraksi sesama rekan kerja, maupun klien.
Contoh dari kemampuan interpersonal yaitu, kemampuan mendengar dan menyampaikan pendapat secara jelas, hingga bekerja sama dalam sebuah tim.
- Kemampuan Analisis
Kemampuan analisis yang baik akan membantu Associate Consultant untuk mengumpulkan dan menganalisis data guna menjadi pertimbangan dalam merumuskan sebuah solusi bagi masalah yang dihadapi oleh klien.
- Keterampilan Pemecahan Masalah
Kemampuan problem-solving sangat membantu untuk menemukan solusi yang tepat dan cepat saat dihadapkan pada sebuah konflik maupun masalah yang muncul selama proyek berlangsung.
- Kemampuan Manajemen Waktu
Setiap proyek tentunya memiliki tenggat waktu. Kemampuan manajemen waktu yang baik akan memudahkan Associate Consultant bersama dengan timnya untuk memastikan bahwa proyek dapat diselesaikan tepat waktu.
- Keterampilan Berorganisasi
Kemampuan organisasi tentunya membantu seorang konsultan untuk dapat dengan mudah beradaptasi terhadap lingkungan baru, mengerjakan tugas bersama dengan timnya secara profesional, serta menyelesaikannya sesuai dengan jadwal dan spesifikasi dari klien.
2. Senior Associate Consultant
Jenjang seorang Senior Associate Consultant berada di atas Associate Consultant. Seorang Senior Associate Consultant memiliki tanggung jawab untuk memimpin tim (termasuk Associate Consultant), membantu menyusun strategi, merancang solusi dan membuat keputusan berdasarkan dengan analisis yang telah dilakukan (content handling)
Seorang Senior Associate Consultant juga dipercaya untuk mengatur, dan mendelegasikan tugas kepada timnya. Tanggung jawab terbesar seorang Senior Associate Consultant yaitu berkontribusi besar terhadap hasil analisis dan dapat memberikan rekomendasi solusi. Seorang Senior Associate Consultant juga ruang lingkup kerjanya sudah melampaui working team dengan berkomunikasi langsung kepada stakeholder management yang lebih tinggi, baik ke client hingga BOD minus two.
Tantangan yang dihadapi yaitu kemampuan problem solving yang lebih kompleks sehingga dapat memberikan solusi yang impactful, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif kepada klien.
Baca Juga: Mengenal Pekerjaan Konsultan Manajemen, Apa itu?
3. Consultant
Dari segi content handling, tugas seorang consultant sudah semakin minim. Sedangkan dari segi stakeholder management-nya lebih besar hingga BOD minus one, sehingga tanggung jawab yang diemban juga semakin besar.
Pada tahap ini seorang consultant harus dapat bekerja dengan lebih mandiri, sehingga kemampuan leadership-nya juga semakin terbentuk baik untuk tim internal maupun eksternal, karena mereka bertindak sebagai co-PM. Mereka memiliki tanggung jawab sendiri hingga exposure yang tinggi kepada klien.
Dengan ruang lingkup pekerjaan yang lebih luas tentunya kemampuan komunikasi pada situasi yang lebih kompleks sangat dibutuhkan, selain itu kemampuan problem solving-nya harus lebih mumpuni lagi.
4. Leader
Project handling seorang Leader fokus melihat secara keseluruhan (end-to-end sehingga bagaimana solusi yang dihadirkan dapat membantu klien. Ruang lingkup stakeholder management seorang Leader sudah sampai project director. Itu sebabnya kemampuan problem solving dan komunikasi yang lebih mumpuni sangat dibutuhkan pada level ini.
5. Senior Leader
Perbedaan antara Leader dan Senior Leader yaitu besar project yang di-handle, serta struktur tim yang akan lebih besar. Porsi content handling dari Senior Leader akan berkurang, sehingga menarik end-to-end-nya lebih komprehensif dan dapat mengambil keputusan sendiri.
6. Executive Leader
Dalam satu waktu dapat menangani 2-3 proyek dengan role yang lebih multiple. Mereka bekerja dibantu project management, bahkan dapat menggantikan beberapa role seorang co-project director. Misalnya dalam hal problem solving, menangkap ekspektasi klien, serta melihat project secara komprehensif dan strategic.
7. Partnership
Partnership memiliki level principal, partner, dan senior partner. Dari sisi project mereka bekerja sebagai project director. Sedangkan dari segi account management mereka melihat client sebagai mitra, dan menerjemahkan apa yang mereka butuhkan.
Nah, itulah ragam level seorang konsultan manajemen di perusahaan Skha. Setiap pekerjaan memiliki tanggung jawabnya masing-masing, tak terkecuali seorang konsultan manajemen. Anda tidak perlu khawatir, karena nantinya Anda akan terbiasa dan belajar dari pengalaman selama bekerja.
Salah satu perusahaan konsultan yang mendukung perkembangan karir Anda yaitu Skha. Skha memprioritaskan lingkungan kerja yang sehat, serta memperkaya skill anggota timnya. Mulai karir Anda bersama kami.